to day

warning: Sebelum baca...............Senyumnya Mana?????
Yoo.. Selamat datang di blognya Amiw Cutezzz..

MENGENAL MANUSIA

  • Posted: 21.18
  • |
  • Author: amiw....

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Fungsi dan tugas manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari saripati tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

Manusia menurut surat Al-Mu’minun ayat 12-14, Allah berfirman ”Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati (nutfah) itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani (nutfah) itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging (mudghah) itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

Susunan Manusia Menurut Harun Nasution

Manusia tersusun dari unsur materi dan imateri, jasmani dan Rohani, Tubuh manusia yang berasal dari tanah dan ruh atau jiwa berasal dari substansi imateri di alam gaib. Tubuh pada akhirnya akan kembali menjadi tanah atau jiwa akan pulang ke alam Gaib. Dalam Ruh atau jiwa ada yang disebut al-Nafs mempunyai dua daya, daya pikir yang disebut akal yang berpusat di kepala dan daya rasa yang berpusat dikalbu yang berpusat di dada.

Fungsi dan Tugas Manusia Secara Umum

Ø Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah dibumi (QS.2:30),

Ø Dan di ciptakan oleh Allah SWT bukan untuk main-main (QS.23:115),

Ø Melainkan untuk mengembangkan amanah (QS.33:72)

Ø Dan untuk beribadah kepadaNya (QS.51:56)

Ø Serta selalu menegakkan kebajikan sekaligus menghilangkan keburukan (QS.3:110)

Ø Dengan segala tanggung jawab (QS.75:36),

Ø Keistimewaan lain manusia adalah memiliki kebebasan luas untuk mengembangkan diri setinggi-tingginya atau serendah-rendahnya (QS.91:7-10),

Ø Bahkan agama pun tidak dipaksakan kepadanya (QS.2:256).

Ø Namun manusia pun dilengkapi dengan banyak kelemahan seperti ketergesah-gesahan (QS.17:11),

Ø Pembantah (QS.18:54),

Ø Melampaui batas (QS.10:12),

Ø Kikir (QS.70:19),

Ø Mudah putus asa (QS.41:49),

Ø Selalu berkeluh kesah (QS.70:20),

Ø Ingkar (QS.80:17),

Ø Tidak mau bersyukur (QS.100:6),

Ø Mudah lalai setelah mendapat nikmat (QS.17:83)

Ø Walaupun demikian fitrah manusia adalah suci dan beriman (QS.7:72).

Ø Kecenderungan terhadap agama adalah sikap dasarnya (QS.30:30),

Ø Dalam keadaan sadar ataupun tak sadar manusia selalu merindukan Allah (QS.39:8; S.39:49),

Ø Saat, khusuk, tawakal dan tidak ingkar (QS. 17:66-69),

Ø Terutama bila sedang mengalami malapetaka dan kesulitan hebat (QS.31:32, S.17:66).

Kualitas dan Kemuliaan Manusia menurut Al – Qur’an

Berbagai konsep dilontarkan orang tentang hakikat manusia. Manusia dikatakan sebagai makhluk yang pandai menciptakan bahasa untuk menyatakan fikiran dan perasaan, sebagai makhluk yang mampu membuat alat-alat, sebagai makhluk yang dapat berorganisasi sehingga mampu memanfaatkan lingkungan untuk kepentingan manusia, sebagai makhluk yang suka bermain, dan sebagai makhluk yang beragama. Dalam al-Qur'an, manusia berulangkali diangangkat derajatnya karena aktualisasi jiwanya secara posetif, al-Qur'an mengatakan manusia itu "hanief" yaitu condong kepada kebenaran, mentauhidkan Tuhan, dan nilai-nilai luhur lainnya.

Yang banyak dibicarakan al-Qur'an tentang manusia adalah sifat-sifat dan potensinya. Dalam hal ini, ditemukan sekian ayat al-Qur'an yang dengan terang memuji dan memuliakan manusia, seperti pernyataan tentang terciptanya manusia dalam bentuk dan keadaan sebaik-baiknya (QS. at-Tiin (95) : 5) dan penegasan tentang dimuliakannya makhluk ini dibandingkan dengan kebanyakan makhluk-makhluk Tuhan yang lain (QS. al-Isra (17) : 70). Tetapi, di samping itu, sering pula manusia mendapat celaan Tuhan karena ia amat lalim (aniaya) dan mengingkari nikmat (QS. Ibrahim (14) : 34).

Manusia Berkualitas Menurut Al – Qur’an

Banyak istilah yang digunakan al-Qur'an dalam menggambarkan manusia berkualitas atau makhluk yang diciptakan Allah dalam sosok yang paling canggih, di antaranya kata manusia beriman [al-Hujarat (49 : 14, dll] dan beramal saleh (QS. at-Tiin (95) : 6, dll), diberi Ilmu (al-Isra (17) : 85, Mujadalah : 11, Fathir : 28, dll), alim (al-Ankabut (29) : 43, dll), berakal (al-Mulk (67) : 10, dll), manusia sebagai khalifah (QS.al-Baqarah (2) : 30,dll), jiwa yang tenang (QS. al-Fajr (89) : 27-28, dll), hati yang tenteram (al-Ra'd (30) : 28, dll), kaffah (al-Baqarah (2) : 208, dll), muttaqin (al-Baqarah (2) : 2, dll), taqwa (al-Baqarah (2) : 183, dll) , mu'minin, muhsinin, syakirin, muflihin, shalihin, yang kemudian diberi keterangan untuk mendeskripsikan ciri-cirinya. Istilah-istilah tersebut saling berkaitan dan saling menerangkan. Jadi, apabila mengambil salah satu istilah dari istilah-istilah yang digunakan al-Qur'an, maka deskripsinya akan saling melengkapi dan merupakan ciri bagi yang lainnya. Dapat dikatakan bahwa konsep dan karakteristik manusia berkualitas tidak tunggal, akan tetapi komprehensif dan saling melengkapi.

Jelaslah bahwa manusia berkualitas hendaknya menampilkan ciri sebagai hamba Allah yang beriman, sehingga hanya kepada Allah ia bermunajah, serta memberikan manfaat bagi sesamanya. Sekirannya lebih dalam ditelusuri, kedua ciri utama itu kita dapatkan pada manusia taqwa, sehingga manusia berkualitas dapat pula diartikan sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa". Artinya manusia yang berperilakutawakkal, pemaaf, sabar, muhsin, mau bersyukur, berusaha meningkatan kualitas amalnya dan mengajak manusia lain untuk beramal. Untuk itu, keutamaan manusia berpangkal pada adanya iman kepada Allah dan keimannya diwujudkan dalam perilaku yang memberi manfaat bagi masyarakat, berilmu pengetahuan, dan beramal saleh.

0 people have left comments

Commentors on this Post-